Sabtu, 23 Juni 2012

Dijamin : 7 Hal Yang Segera Menarik Orang Membaca Posting Anda

Anda penulis yang baik, tapi posting di blog anda diabaikan pembaca. Data analityc menunjukkan pengunjung hanya singgah dalam hitungan detik sebelum terpental keluar dari blog anda.
cara membuat posting di blog
" Postingnya gak enak dibaca, fuuhhf..."
Berarti ada yang salah dengan posting bloganda ?
Sekarang mari kita bandingkan blog anda dengan blog lain yang ramai pembaca. Blog yang setiap postingnya memperoleh puluhan komentar.
Apakah mereka menulis lebih baik dari anda ?
Tidak.
Sebagian besar posting di blog mereka malah cenderung tipis, klise, dangkal dan jarang memberi nilai tambah. Posting anda jauh lebih bermutu.(wajar karena anda menghabiskan banyak waktu untuk menulis posting berkualitas, mendalam dan orisinil).
Lalu mengapa pembaca lebih merespon posting mereka ?
Kemungkinan besar karena cara mereka menyajikan konten blog cocok dengan keinginan pembaca. Anda tidak.
Banyak blogger tidak menyadari, bahwa cara mengemas posting sama pentingnya dengan isi posting dalam menarik perhatian pengunjung.
Perilaku membaca pengguna web sangat berbeda dengan pembaca media cetak. Jika ingin menarik perhatian pengguna web, anda harus menyesuaikan diri dengan selera mereka.
Bagaimana caranya ? Teruskan membaca.

7 Tips Menulis Artikel Blog

1. Font  ≥ 14
Jarang kita temukan blog yang masih menggunakan ukuran font dibawah 12.
Tapi font 12 belum cukup.
Keterbacaan font ukuran 12 mulai banyak dipertanyakan. Khususnya bagi pengguna web yang punya keterbatasan indera penglihatan.
Derek Halpern, salah satu blogger papan atas mengatakan bahwa size 14 is the NEW size 12.
Terlalu besar ?
Coba anda membaca 1-2 artikel Time (font 15) atau  Forbes (font 18)  Setelah itu silahkan kembali membaca posting blog yang menggunakan font 12. Mana yang lebih nyaman dibaca ?
2. Kalimat singkat dan paragraf pendek
Hasil riset Dr. Jakob Nielsen  menemukan bahwa kita membaca pada layar komputer lebih lambat sekitar 25% dibandingkan saat membaca pada kertas. Karena itu orang tidak banyak membaca teks pada layar komputer.
Berdasarkan risetnya, Jakob Nielsen menganjurkan agar kita menulis artikel blog 25 – 50 % lebih sedikit jumlah teksnya dibanding ketika menulis untuk format cetak.
Jauh-jauh hari sebelum riset diatas, para penulis kawakan sebenarnya sudah mengetahui rahasia tersebut. Salah satunya Ernest hemingway. Peraih nobel sastra ini selalu mengingatkan penulis agar memakai kalimat singkat dan paragraf pendek.
Hemingway benar..
Otak manusia punya keterbatasan mencerna kalimat panjang. Kita lebih mudah menyerap informasi dalam bentuk kalimat pendek.
Kalimat pendek rata-rata berjumlah 10 kata atau kurang dan umumnya berpola S-P-O. Kalimat pendek hemat dalam menggunakan kata sifat dan keterangan.
Sementara kalimat panjang ditandai oleh pemakaian tanda koma yang terlalu banyak. Karena itu sebaiknya gunakan kata ‘dan’ untuk mengganti tanda ‘koma’.
Sama halnya dengan paragraf.
Satu paragraf idealnya berisi satu ide pokok. Cara ini membantu pembaca mencerna informasi. Otak manusia menerima informasi yang lebih baik ketika itu dipecah menjadi potongan kecil.
Paragraf pendek juga meninggalkan banyak ruang putih pada kolom konten. Hal ini bermanfaat agar mata pembaca tidak cepat kelelahan.
3. Posting Scannable
Masih banyak yang belum tahu kalau pengguna web tidak membaca, tapi memindai konten. Itu berarti posting yang menarik pembaca adalah posting yang mudah dipindai (scannable).
Membuat posting scannable sangat mudah. Anda cukup menggunakan :
-          Sub judul; <h2>, <h3>, dst,  untuk memecah posting anda
-          Bullet and numbering
-          Bold & Italic  untuk menonjolkan kalimat penting
-          Quote untuk memecah paragraf
-          Kalimat singkat dan paragraf pendek (lihat point 1)
4. Judul sederhana
Dunia publikasi mengenal aturan 80/20; Rata-rata 8 dari 10 orang akan membaca judul, tetapi hanya 2 dari 10 yang akan terus membaca isi.
Dengan kata lain, judul merupakan pemicu pertama pengunjung membaca posting anda.
Pengunjung akan pergi jika tidak menemukan manfaat dari membaca posting anda pada judul . Terlalu kreatif dan ingin terlihat cerdas pada judul bisa menjadi bumerang. Pergunakanlah kata-kata yang sederhana.
Pembaca –dan mesin pencari- menyukai judul yang deskriptif dan spesifik. Pengguna web tidak punya waktu untuk menebak judul yang samar-samar. Artinya mereka ingin menemukan informasi dimuka (judul) mengenai isi posting,
Untuk mengetahui cara menulis judul yang baik sebaiknya anda mengunduh ebook (gratis) Headline Hacks.
5. Pembukaan lansung pada sasaran
Pembaca ingin mengetahui gambaran singkat dari isi posting sebelum mereka bergulir ke bawah.
Jangan bertele-tele pada pembukaan posting. Lansung berikan kepada pembaca anda petunjuk mengenai arah posting. Gambarkan keuntungan yang akan mereka dapatkan dari membaca posting anda..
Saya suka gaya pembukaan ‘summary’ a la allertbox Dr. Jakob Nielsen. Beberapa blogger menempuh cara berbeda namun prinsipnya sama. Misalnya ada yang menggambarkan masalah lebih dahulu kemudian berjanji akan memberikan solusi pada isi posting.
6. Hindari Iklan Sebelum Posting
Kalau ingin pengunjung membaca posting anda maka simpan posting itu pada posisi terdepan (atas). Artinya segala iklan kontekstual, banner, dan form berlangganan RSS feed mesti diturunkan.
Pengunjung membaca konten semata-mata demi pentingan pribadi mereka. Pengunjung ingin melihat apa manfaat posting anda bagi mereka. Lagipula siapa yang peduli dengan komisi adSense anda ?
Pembaca mungkin akan berlangganan RSS Feed anda, tapi hanya setelah mencermati kualitas konten blog anda.
7. Memilih & menempatkan foto secara tepat
Manusia adalah mahluk visual.
Keberadaan foto atau gambar pada tubuh posting efektif mempengaruhi pengunjung untuk membaca posting.
Jakob Nielsen dan Kara Pernice Coyne (Direktur Nielsen/Norman Group) pernah melakukan penelitian (tes eyetracking) di akhir tahun 2005 pada 255 orang di New York City. Mereka menemukan bahwa foto informatif (dan bukan dekoratif) paling tepat bagi pengguna web.
Jadi pastikan foto anda relevan dengan isi posting. Pilihlah foto yang berisi informasi (memperkaya konten). Hindari foto untuk kepentingan artistik belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar